Sosial media kembali menjadi tanda juga saksi, tentang sebuah duka karena depresi. Seorang remaja berinisial RA ditemukan tewas akibat nekat loncat dari atas sebuah gedung di Bandung. Sebelumnya, ia telah membuat sebuah pesan yang sangat mengiris hati, di sosial medianya. Pesan itu berbunyi,
Saya tidak begitu tahu mengapa ia melakukannya. Saya juga tidak banyak tahu sebesar apa masalah hidup yang dialaminya. Karena bahkan, menurut teman dekat RA, ia tak pernah bercerita pada keluarga dekatnya. Tapi yang jelas, kembali lagi, jadikanlah kejadian ini sebagai pelajaran betapa pentingnya menjaga kesehatan mental. Sebab,
Kamu terlalu berharga
Saya sangat paham bahwa, semua orang punya masalah hidupnya masing-masing. Saya juga paham penyakit depresi itu sangat berat untuk diobati. Disamping itu, kamu juga harus menghadapi mereka yang tak peduli. Maunya hanya bilang,
ah gitu aja baper!
Cemen!
Lu cewek, apa cowok sih!?
Makannya deket-deket sama Tuhan!
Iya, mereka lebih ingin melepaskan kalimat-kalimat menyakitkan itu untukmu, daripada berusaha merangkul dan menjadi teman dekat terlebih dulu. Seolah, hidup hanya bisa diselesaikan oleh satu langkah saja. Tidak tahu kata, PROSES.
Mau bagaimanapun masalah berat di hidupmu, sekali lagi saya meminta untuk letakkan benda tajam itu dari nadimu, mundur beberapa langkah dari ujung gedung itu, urungkan niat meracuni dirimu sendiri, jangan lakukan apapun yang menjadi tujuan mengakhiri hidupmu.
Setop memberi pesan pertanda di sosial mediamu. Jangan biarkan mereka merasa lebih menang. Tenang, kamu butuh tenang. Tolong, jangan pernah membuat mereka semakin senang. Kamu terlalu berharga.
Kamu terlalu berharga untuk itu. Saya yakin, kamu hanya kesepian, sebab belum ada yang mau mengerti masalahmu. Namun, saya juga yakin ia yang kamu harapkan itu, sedang menunggu di suatu tempat. Di sebuah waktu yang belum kamu jejaki. Maka, jangan biarkan ia menangis dalam masa penungguannya. Ia akan bahagia jika kamu menemuinya, begitu sebaliknya. Kamu terlalu berharga untuk orang yang tepat.
Memang berat untuk mencoba, tapi mulailah untuk perlahan menutup telinga. Menutup sahutan yang tidak membuat dirimu tenang dan bahagia. Mulailah membuka perlahan pendengaran, untuk mereka yang sedang berusaha jadi teman. Mau merangkul, mau mendengarkan cerita apapun yang bahkan mereka tak mengerti sama sekali.
Kamu hanya MERASA hidup sendiri. Tidak, itu tidak benar. Kamu mungkin belum berusaha menerima orang yang sebenarnya sayang padamu saja. Atau sekali lagi, ia masih menunggumu. Menunggu seseorang yang teramat berharga, yang harus bahagia di kehidupannya. Yaitu KAMU!
Jangan pernah berpikir lagi untuk mengakhiri hidup, ya. Sudah, usaplah air matamu. Tegar! Kamu pasti bisa menjalani itu semua. Kamu hebat, kamu kuat! Kamu berharga.
2 komentar
dan betul kalau tiap permasalahan membutuhkan proses biar cepet selesai, apalagi masalah yang pelik, nggak cuman sehari aja kelarnya
dan tetep minta petunjuk Tuhan dan berusaha membuat diri lebih tenang supaya bisa berpikir jernih