Sampai mereka lupa bahwa, untuk mendapat bahagia dalam sebuah hubungan, perlu good attitude juga. Bisa saling menjaga hati, lisan dan rasa. Bukan hanya sekadar good looking saja.
Sebetulnya memang tidak salah berangan-angan. Punya pria tampan dan berani, maupun cantik jelita bersenyum seri. Biar pas diajak jalan, tidak malu bergandengan. Dilirik orang-orang, serasa jadi putri dan sang pangeran.
Orang-orang, terutama anak usia remaja, lebih senang mencari badboy atau badgirl yang good looking. Katanya, sensasinya beda. Seakan sedang jadi tokoh utama dalam novel yang mereka baca. Giliran disakiti, curhatnya ke mana-mana.
Padahal, si good attitude sedang setia mencinta dalam diamnya. Menunggu momen yang lebih indah dibanding menulis kisah asmara sesaat. Manusia jenis ini, bahkan mungkin sedang merencanakan masa depan. Bersama orang yang ia sebut dalam doa di sepertiga malam.
Pemilik good attitude, sangat sungkan berpindah hati. Asalkan si dia, memang juga sedang menanti. Tidak tiba-tiba saja, sedang ada yang memiliki. Jikalau terjadi, bagaimana mungkin ia tak patah hati?
Seakan dunia telah mengutuknya. Menangis sejadi-jadinya. Kehilangan seseorang yang bahkan sempat mengganti posisi ibunda. Saking jatuh cintanya.
Nahas, bertahun-tahun kemudian, ketika air mata jatuh dari hati sang pujaan, si good attitude masih ikhlas bertahan. Masih mengharap kamu dan dia, saling berdampingan.
Menemukan keduanya sekaligus, cukup langka didapat. Good looking dan good attitude tak seperti seperangkat alat salat. Keduanya sering dijual terpisah, disembarang tempat.
Solusinya, jadilah perspektif seorang ibu. Mau bagaimanapun rupa anak lelakinya, tetap jadi si ganteng nomor satu. Tetap jadi si cantik, tanpa rasa ragu.
Jika kamu kebetulan memiliki pasangan dengan tampang biasa saja, tanamkanlah rasa bangga. Cari kelebihannya, yang bisa merespon bahagia. Ketika itu sudah terjadi, maka kisah cinta sedang diukir begitu indahnya. Yakinkanlah, kamu mencintai apa adanya.
Jadi, apakah kamu masih setia dengan yang good looking meski memberi luka? Kemudian, abai pada si good attitude beserta rasa cinta yang ia bawa? Atau, kamu masih setia mencari yang keduanya ada? Semua tergantung kamu. Mencari cinta sejati, atau hanya main-main rasa saja.
7 komentar
Satu perguruan nih sepertinya. Saya juga pernah ngalamin. Bedanya, saya diselingkuhin. Jadi curhat 🤣🤣
Good attitude harus jadi yang nomor satu.