pixabay/geralt |
Cita-cita milenial anak zaman sekarang, menjadi YouTuber. Bahkan bukan hanya di kalangan anak belum cukup umur saja, yang dewasa pun ingin mencoba peruntungan di sana. Tapi, apakah kamu yakin mau menjadi YouTuber? Bisa jadi kamu tidak cocok. Jika belum, coba pikirkan dulu 7 alasan kenapa kamu tidak cocok jadi YouTuber di bawah ini.
Mari kita masuk.
1. Jika semua karena uang, lebih baik jangan menjadi YouTuber
pixabay/mohammed_hassan |
Semenjak semua orang tahu bahwa mengunggah video di YouTube dapat menghasilkan uang, banyak orang pula mencoba peruntungan di situs berbagi video tersebut. Berharap mereka bisa mendapatkan pundi-pundi uang secara instan.
Lalu, bagaimana jika belum juga mendapatkan penghasilan sepeser pun? Tentu putus asa dan akhirnya meninggalkan mimpi itu dengan tangan hampa. Maka, jika kamu hanya berpikir soal uang, lebih baik tinggalkan atau miniman tunda dulu niatmu menjadi YouTuber.
Ketika kamu gagal mendapat uang, yang ada hanya capek pikiran dan hati.
Lagipula masih banyak profesi di luar sana yang bisa lebih menjanjikan. Bukan hanya soal penghasilan, melainkan pula pengalaman yang didapat.
2. Tenar instan? Hmm...
Business photo created by freepik - www.freepik.com |
Ini hanya pendapat pribadi saja. Menjadi orang tenar atau jadi artis YouTube itu artinya kamu harus siap menghabiskan banyak waktu di sana. Bisa setahun, dua, tiga, bahkan mungkin selamanya. Bukan menakut-nakuti, tapi itulah yang terjadi.
Akan ada banyak tantangan menuju ketenaran yang kamu impikan. Mulai dari persaingan dengan orang yang mimpinya sama denganmu, proses pembentukan karakter, hingga persaingan dengan YouTuber yang sudah lama tenar. Apalagi kamu pasti sudah tahu, bahwa artis juga sudah mulai banyak bermunculan di sana. Semakin membuat sulit pastinya.
Ingat juga, kamu bukan artis. Kamu bukan orang yang sekali unggah video di YouTube langsung memiliki ratusan ribu hingga jutaan subscriber dalam sekejap.
Satu lagi, viral itu juga butuh konsep. Kalau hanya iseng, ketenaranmu besar kemungkinan hanya seumur jagung. Mudah datang mudah pergi.
Tenar dengan cara tidak etis? Memangnya siap "dihajar" habis-habisan oleh mulut warganet? Lagipula... Ngapain sih.
3. Tidak Mau Belajar Cara Kerja YouTube Membayar
support.google.com |
Pernah mendengar algoritma? Itu merupakan salah satu hal yang sering dibahas para YouTuber profesional. Tentu, kamu wajib mengetahuinya. Jika malas, maka akan butuh waktu lama untuk bisa jadi YouTuber sukses.
Sudah dijelaskan, algoritma hanyalah salah satu. Masih ada banyak hal yang musti kamu pelajari di YouTube. Mulai dari membuat nama channel, isi konten, membuat thumbnail yang menarik, keyword dan lain sebagainya.
YouTube akan mau memasang iklan di videomu jika memenuhi aturan mereka. Beberapa di antaranya ialah 4000 jam tayang dan memiliki 1000 subscribers. Bukan pengikut bot, tapi benar-benar manusia. Tidak paham? Belajar.
Ketika kamu sudah paham beberapa hal di atas, maka saatnya kamu mengajukan akun YouTube-mu ke Adsense. Lagi-lagi kamu harus belajar bagaimana cara membuat dan mengajukannya.
Setelah pengajuan diterima, itu artinya kamu akan mulai mendapat uang, sedikit demi sedikit. Jangan berpikir satu hari bisa langsung dapat jutaan. Mungkin bisa lebih dari sebulan, bahkan tidak diketahui sampai kapan. Pada intinya, kamu bisa mencairkan penghasilanmu jika sudah mencapai minimal $100 atau Rp1.300.000. Sulit, tapi menantang.
Kemudian sekali lagi, kamu akan kembali belajar. Belajar bagaimana cara mencairkan penghasilanmu. Siapkan rekening, PIN, dan hal lainnya supaya penghasilanmu tidak tersasar ke mana-mana.
Jika kamu pada dasarnya malas belajar hal baru di YouTube serta cara mendapatkan penghasilannya, mending kamu cari profesi yang lain. Tinggalkan YouTube sekarang.
4. Tidak Tahan dengan Hinaan
pixabay/RobinHiggins |
Ketika kamu masih yakin mau jadi YouTuber, maka kamu juga harus yakin siap dihina. Jadi YouTuber harus tahan hinaan. Miris memang, tapi apa mau dikata, hinaan tidak bisa hilang. Baik itu konten bermanfaat maupun jelas-jelas sampah, hinaan pasti bakal datang.
Netizen tak akan pandang bulu. Bahkan kalau kamu seorang anak presiden sekali pun. Kasus ini pernah terjadi. Apalagi jika kamu hanya orang biasa yang kebetulan tergiur mau jadi YouTuber. Bisa-bisa tidurmu tak akan tenang.
Solusi terbaiknya adalah kamu tidak boleh melakukan kesalahan sedikit pun pada semua orang di dunia ini. Mustahil? Betul sekali.
5. Kamu Tidak Tekun
JESHOOTS.com |
Seperti yang sudah dibahas pada poin kedua, kamu perlu banyak waktu untuk bisa tenar dan menjadi YouTuber sukses. Artinya kamu harus tekun kalau mau jadi YouTuber
Kalau kamu pada dasarnya adalah orang pemalas dan banyak mengeluh, maka tinggalkan saja YouTube. Serius.
Jalan terbaik untuk mengatasi masalah ini, ya dengan mencoba belajar tekun. Ubah sikapmu, fokus dengan tujuanmu. Dan jangan lupa ubah juga poin-poin lainnya di atas.
6. Kamu Masih Punya Mimpi Lain di Dunia Nyata
pixabay/pexels |
Jika kamu punya poin yang satu ini, kenapa kamu tidak menekuni dulu saja? Cobalah bersungguh-sungguh untuk mencapainya. Masih banyak opsi lain selain nge-YouTube.
Mau menjadi penulis? Mulailah menulis dari sekarang, kirim ke penerbit. Enterpreneur? Carilah usaha yang cocok buatmu, jangan cuma rencana tanpa usaha. Jadi sutradara, koki, atlit renang, masih banyak lagi contohnya.
Tidak menjadi YouTuber bukan berarti tidak kekinian. Tidak menjadi YouTuber tidak membuat kamu terhina. Justru jika kamu sukses dibidang yang lain, berarti itulah sebenarnya fashion-mu. Saya pikir begitu.
7. Tidak Suka Drama, Tidak Suka Menipu
forbes.com |
Jujur, YouTube sekarang amat sangat jauh dari YouTube dahulu. Jika dulu YouTuber fokus pada konten yang mereka sukai dan pahami, maka sekarang lebih fokus bagaimana caranya mendapat views banyak. Banyak penonton tanda akan mendapat uang adsense yang banyak pula.
Untuk mendapatkan view berjuta-juta, tak jarang para YouTuber baru hingga lama membuat sebuah drama. Yap, YouTuber saat ini identik dengan drama. Drama putus cinta, drama prank tipuan, drama berbalas drama, dan drama lainnya. Semua dilakukan, demi tetap mendapat banyak penonton dan cuan.
Selain itu, menjadi YouTuber berarti suatu saat kamu bisa menipu. Salah satu tipuan tersebut adalah clickbait. Menurutku itu sangat curang.
Secara singkat, clickbait artinya judul kontenmu tidak sesuai dengan isi videonya. Atau bahkan bisa tidak ada di video sama sekali.
Jika kamu bukan orang bertipe semacam itu, maka kamu tidak cocok menjadi YouTuber.
Kamu bisa saja menjadi YouTuber idealis. Membuat konten-konten berkualitas, mendidik, dan sebagainya. Tapi... jangan sakit hati jika yang menonton videomu hanya beberapa orang.
Apakah konten berkualitas artinya sedikit views? Tidak juga. Asalkan sekali lagi, kamu tekun dalam membangun konten berkualitasmu. Kamu harus mengemas konten supaya menarik. Maka masalah views hanya masalah waktu.
Itulah 7 alasan kenapa kamu tidak cocok menjadi YouTuber. Setelah membaca ketujuh alasan di atas, masihkah kamu berminat menjadi YouTuber?
Kamu tidak setuju dengan alasan di atas atau ada beberapa alasan lainnya? Mari kita disuksikan bersama pada kolom komentar di bawah.
Sebarkan tulisan ini jika bermanfaat, dan jangan lupa ikuti semua sosial media Ruang eNIeR. Sampai jumpa.
2 komentar